Ciawi, 17/2/2025 – Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP resmi membuka Pelatihan Terintegrasi Desain Pengawasan Batch I. Acara ini dibuka oleh Heli Restiati Kepala Pusat Strategi Kebijakan Pengawasan , dengan didampingi oleh Ginrey Shandy Algam Koordinator Penyelenggaraan Diklat SPIP.
Dalam sambutannya, Heli Restiati menyoroti adanya pergeseran fokus dalam pengawasan sebagai dampak dari perubahan misi serta perkembangan profesi auditor. Ia menekankan bahwa auditor saat ini tidak hanya dituntut untuk memiliki insight, tetapi juga foresight yang terstruktur agar dapat menghadapi tantangan pengawasan ke depan.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa kebutuhan pengawasan saat ini tidak hanya bersifat mikro, tetapi juga harus mencakup aspek makro seperti evaluasi terhadap program-program pemerintah. Oleh karena itu, penyusunan desain pengawasan diharapkan mampu mengungkap tidak hanya gejala atau simtom suatu permasalahan, tetapi juga akar penyebab (root cause) yang sesungguhnya.
Sejalan dengan arahan Presiden mengenai efisiensi anggaran, BPKP juga menyesuaikan strategi pengawasannya agar tetap optimal dengan sumber daya yang tersedia. Dalam hal ini, desain pengawasan yang lebih tajam diharapkan mampu menjaga kualitas pengawasan yang dilakukan oleh BPKP.
Beberapa aspek yang menjadi perhatian Kepala BPKP, seperti analisis yang kurang mendalam serta stagnasi dalam nilai Sistem Hasil Pengawasan (SHP), juga diharapkan dapat diperbaiki melalui peningkatan desain pengawasan. Transformasi dalam sistem pengawasan menjadi hal yang tidak terelakkan, dan menurut Heli Restiati, transformasi ini harus diterima sebagai bagian dari pengawasan BPKP serta dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk terus meningkatkan kualitas pengawasan di Indonesia.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para auditor dan pemangku kepentingan terkait dapat memperkuat pemahaman mereka terhadap konsep desain pengawasan yang lebih efektif, serta mengembangkan kemampuan analitis yang lebih mendalam dalam mendukung tugas dan fungsi pengawasan BPKP.