Bogor- Jika kata "outbond" yang pertama kali terlintas di benak saat mendengar kata rapat kerja (Raker), Anda tidak salah. Atau kata "diskusi", itu malah sangat tidak salah. Karena dalam budaya kerja di Pusdiklatwas BPKP, rapat kerja akhir tahun adalah masanya work hard dan play hard berpadu.

 

 

Raker 2021 ini diselenggarakan pada 13-16 Desember 2021 di tempat yang sama sejuknya dengan Ciawi, namun berjarak ratusan kilometer ke arah timur. Tepatnya di Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Ada 171 orang yang ikut, ASN dan PPNPM Pusdiklatwas BPKP, dipimpin langsung oleh Kapusdiklatwas, Arief Tri Hardiyanto. Tujuan Raker tidak lain dari mengevaluasi kinerja selama 2021 dan merumuskan strategi pelaksanaan program kegiatan tahun 2022. 

 

 

Usai swab antigen, rombongan melintasi perjalanan darat selama kurang lebih 8 jam. Pukul 19.30, Raker dibuka secara resmi oleh Sekretaris Utama BPKP, Ernadhi Sudarmanto, secara online. Acara seremonial pembukaan Raker juga dihadiri oleh PlT. BPKP Perwakilan Jawa Tengah, Tri Wibowo Aji. Seluruh peserta dari Pusdiklatwas BPKP kompak mengikuti arahan panitia mengenakan lurik monocrom (lucunya, seolah sengaja, bolpen yang disediakan pihak hotel di aula juga bermotif monocrom).

 

 

Padat sekali kegiatan yang harus dilalui selama di Bandungan. Pada hari kedua, ASN mengikuti materi-materi dari para narasumber: Inspektorat BPKP, Direktorat PNBP Kemenkeu, Direktorat Anggaran Kemenkeu, dan materi motivasi dan komunikasi efektif. Sedangkan yang PPNPM mengikuti materi table manner, room keeping, hidroponik, dan coffee barista. Hari ketiga saatnya outbond. Kelelahan yang dirasa sebagai dampak serius-isasi di hari kedua bak tercuci bersih oleh kebersamaan di hari ketiga. Bersama-sama senam di bawah hangatnya matahari pagi, bersama menikmati hiking di situs Candi Gedong Songo, dan bersama sibuk lomba memasak pakai anglo.

 

 

Hiking di situs Candi sangat menyenangkan semua peserta karena masing-masing menemukan hal yang disukai di sana. Yang suka adventure mendapat medan, yang suka foto-foto mendapat view yang menarik, yang suka  main berkelompok mendapat tantangan, yang suka berpikir mendapat pencerahan tentang relasi harmoni antara alam-manusia-budaya dan enerji semesta. Saat Nikola Tesla di Amerika Serikat sedang terpekur memikirkan misteri frekuensi dan vibrasi di alam semesta, leluhur bangsa pada tahun 900-an telah menerapkannya secara paripurna dalam arsitektur dan tata letak Candi.

 

 

Apa yang didapat dari kegiatan Raker ini? Tentu saja tujuan Raker yang berhasil dicapai, sekaligus pengayaan pengalaman manusiawi yang menambah kematangan berpikir seluruh peserta. Pada tanggal 16, sebelum kembali ke Ciawi, peserta masih menjenguk beberapa tempat bersejarah di Ambarawa. 

 

Selamat semangat baru kepada seluruh pegawai Pusdiklatwas BPKP. Kita siap menyongsong tantangan 2022. (rl)