Ciawi - "Hidup itu bukan tentang menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan." Jadi, dalam rangka 'belajar menari dalam hujan' organisasi-organisasi giat menambah wawasan dengan semangat membara. Mereka menjadi spons yang dapat menyerap banyak hal dari sekitar. Tim kecil beranggotakan 6 orang  dari Institut BPJS Ketenagakerjaan yang pagi ini bertandang ke Pusdiklatwas BPKP pun demikian halnya. 

 

 

Institut BPJS Ketenagakerjaan merupakan unit khusus di BPJS Ketenagakerjaan yang menangani urusan pengembangan kompetensi para pegawai instansi tersebut. Institut telah resmi menjadi corporate university sejak tahun 2017. Tempat ini menjadi salah satu tujuan patok banding Pusdiklatwas BPKP saat bermaksud mengembangkan e-learning dan learning management system. Di sana mereka sudah menerapkan e-learning sejak 2011. Kali ini bergantian. Bapak-bapak dan ibu yang ramah-ramah ini datang ke Pusdiklatwas BPKP untuk bertanya banyak hal detil tentang pola karir widyaiswara/instruktur. 

 

 

Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan Pusdiklatwas BPKP, Listyono, didampingi Ismet Eliskal menyambut kunjungan patok banding tersebut. Setelah beberapa paparan ringkas tentang gambaran umum Institut BPJS Ketenagakerjaan dan GIA Corpu, ruang diskusi dibuka. Beberapa pertanyaan penting yang diajukan antara lain: bagaimana GIA Corpu mengatur jenjang karir widyaiswara dan isntruktur; apakah dimungkinkan di GIA Corpu terjadi lompatan karir dari fungsional widyaiswara menjadi struktural; apakah kurikulum dan materi mutlak disusun oleh widyaiswara atau dilakukan bersama-sama dengan bidang teknis; berapa komposisi pelatihan non auditor di GIA Corpu; bagaimana GIA Corpu mengatur self learning sebagai bagian dari proses belajar, dan seterusnya.

 

 

Jawaban-jawaban padat isi diberikan oleh Pak Listyono dan Pak Ismet atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Bu Indah dan pak Ongki tersebut dengan mengacu pada apa yang selama ini dipraktikan di Pusdiklatwas BPKP dan aturan yang mendasarinya. Sesekali Kepala Pusdiklatwas BPKP, Arief Tri Hardiyanto, menambahkan keterangan untuk memperjelas. Tidak terasa siang menjelang, acara pun usai. Sebelum berpamitan, tim dari Institut dan manajemen Pusdiklatwas BPKP bertukar cenderamata. Selain plakat, terdapat dua buah buku berisi tulisan-tulisan kolaborasi para cendekiawan di Institut BPJS Ketenagakerjaan yang diserahkan untuk melengkapi kekayaan pustaka Pusdiklatwas BPKP. 

 

Terima kasih atas kunjungannya. (rl)