Ada spanduk warna kalem dipasang di bawah gapura kampus 2 Pusdiklatwas BPKP. Tulisannya menggugah hati dan pikiran "Selamat datang di Pusat Isolasi Covid 19 Pusdiklatwas BPKP Ciawi Bogor." Logo BPKP dan Pemerintah Kota Bogor bertengger tegas mengawal kalimat dalam spanduk tersebut. Ada apa gerangan?
Ahhhh tenang, tidak ada terjadi yang seram-seram kok. Spanduk itu cuma menandai akan dilaksanakannya suatu momen kepedulian Pusdiklatwas BPKP dalam berpartisipasi membantu pemerintah mengatasi endemi Covid 19. Pagi ini Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh, dan Walikota Bogor, Bima Arya, bertemu di Pusdiklatwas Bogor untuk penandatanganan MoU kerja sama tersebut.
Ceritanya begini, selama ini Pemkot Bogor menggunakan mess BNN di Lido Sukabumi sebagai tempat isolasi non rumah sakit bagi para pasien covid-19. Sudah ada sekitar 1010 orang yang pernah dirawat di sana dan kini masih ada 16 orang yg dirawat. Namun, jarak yang jauh di Sukabumi dirasa kurang efektif sehingga Pemkot Bogor terdorong untuk mencari tempat-tempat layak lain yang lebih dekat. Terpantaulah kampus Pusdiklatwas BPKP di Ciawi.
Sejak pandemi covid-19, kamar-kamar mess di Pusdiklatwas BPKP kan banyak nih yang tidak digunakan. Supaya aset negara tersebut tidak mubazir, manajemen BPKP setuju menjadikannya sebagai Pusat Isolasi Non Rumah Sakit bagi pasien OTG covid-19.
Acara dibuka dengan doa, dilanjutkan sambutan oleh Walikota. Bima Arya menegaskan strategi Pemkot Bogor dalam menanggulangi endemi adalah 3 T, yaitu test, tracing, dan treatment. Alhamdulillah, tren covid-19 sudah menurun tajam dibandingkan dua minggu lalu.
Kepala BPKP dalam sambutannya berkata, bahwa sejak pandemi beliau memerintahkan jajaran manajemen BPKP di seluruh Indonesia untuk sedapat mungkin berkontribusi membantu masyarakat yang terdampak covid-19. Oleh sebab itu saat Pemkot Bogor menghubungi BPKP, Pak Ateh merasa sangat senang dapat membantu meringankan kesulitan pemerintah. Pak Ateh menceritakan di BPKP sempat terjadi 73 pegawai kantor pusat serempak terdeteksi reaktif dari hasil PCR. Alhamdulillah semua cepat pulih. Kuncinya adalah menumbuhkan rasa optimis dan pendampingan terus menerus oleh organisasi.
MoU Kerja Sama ditandatangani oleh Kepala Pusdiklatwas BPKP, Arief Tri Hardiyanto dan Walikota Bogor, Bima Arya, disaksikan Kepala BPKP. Setelah itu rombongan Walkot Bogor langsung meninjau kesiapan fasilitas di kampus 2. Bima Arya memuji kampus 2 Pusdiklatwas BPKP dengan kata, "lebih dari layak." Ketersediaan 64 kamar dan 128 ranjang sungguh melegakan. Menurut Bima Arya, meski tren penderita covid-19 Kota Bogor menurun, tidak ada salahnya tetap berjaga-jaga. Untuk pusat isolasi di Pusdiklatwas ini akan berjaga setiap harinya 4 dokter dan 4 perawat. Pak Ateh dengan semangat mempersilakan Pemkot menggunakan fasilitas di Pusdiklatwas hingga kapan saja diperlukan.
Pukul 10 pagi lewat sedikit mobil F 1 A camry yang membawa Bima Arya bergerak keluar dari halaman kampus 2. Tanda acara sudah usai. (rl)
#bergerakpulih