Pusdiklatwas kembali dipercaya sebagai partner dalam pengembangan kompetensi implementasi manajemen risiko dan model tiga lini(three lines model) bagi para auditor di lingkungan Inspektorat Jenderal PUPR, pegawai Unit Kepatuhan Intern (UKI), dan para pengelola risiko di unit organisasi di PUPR.

 

Dalam kunjungannya, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Ir. Moeh Adam, MM, menyampaikan bahwa tahun 2021 ini Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen mengajukan kerjasama penyelenggaraan sebanyak 3 batch yang melibatkan peserta dari 10 unit organisasi yang ada. Workshop ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 03/SE/M/2021 Tahun 2021 tentang Pedoman Pendampingan Penerapan Manajemen Risiko di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Moeh Adam berharap workshop ini dapat memberikan pemahaman tentang peran tiga lini yang sudah terbentuk di PUPR serta bagaimana mengimplementasikan peran tersebut dalam proses manajemen risiko.

 

Kepala Pusdiklatwas BPKP, Arief Tri Hardiyanto, menyambut dan menyepakati permohonan kerjasama tersebut. Kapusdiklatwas berkomitmen akan menyelenggarakan workshop tersebut sesuai dengan kebutuhan yang disampaikan. Kerjasama ini bukanlah yang pertama kali terjadi antara Pusdiklatwas BPKP dengan Pengembangan Kompetensi Manajemen. Pada bulan Juli dan Agustus tahun 2020 lalu, Pusdiklatwas BPKP juga terlibat dalam penyusunan kebijakan manajemen risiko di PUPR.

 

Pada kesempatan ini, Moeh Adam didampingi oleh Haris Marzuki Susila, Diki Zulkarnaen, Dwi Mawarti, dan Fatchur Rachman. Sedangkan AriefTri Hardiyanto, didampingi para senopati Pusdiklatwas yaitu, Listyono, Harry Bowo, Ismet Eliskal, dan Widyaiswara Pusdiklatwas BPKP, Sdr. Andilo Tohom.

 

#GIACorpu

#HadirBermanfaat

#TerusBergerak